Kata papa, aceh lagi heboh dengan visit banda aceh year, tahun kunjungan wisata bahasa lainnya. Kebetulan kan jadinya, karena jadi banyak acara, mulai dari festival layang-layang, festival peunayong, festival kupi, sampai folklore, internasional lagi, dan masih banyak lagi. Ada seratus kalo nggak salah hitung kegiatan selama setahun, itupun kata papa, jadi kalo salah, salahin papa aja ya. Tapi sebentar lagi mau abis, sedih juga sih.
Tapi kayaknya mau diganti dengan acara dan festival lain yang lebih seru. Jadi Aceh kita tambah meriah, meriah kunjungan wisatawannya, juga tambah meriah ibadahnya, jangan sampai lupa tuh!, itu yang penting. Namanya juga bandar wisata Islami, jangan sampe seperti papa bilang, kita undang orang datang, kita hanyut sama budaya orang, itu namanya ma-la-pe-ta-ka, begitu kata papa yang suka motret dan nulis tapi cuma untuk blog-nya aceh digest, kacian deh papa, nggak bakal terkenal apalagi kalo wajahnya pas-pasan, hi hi hi, maafin aisya pa ya...maaf deh, serius nih.
Tapi paling tidak seperti papa bilang ini juga usaha supaya Aceh kita lestari dengan cara paling sederhana menulis di blog. Tapi pa, itu sudah luar biasa lho, aisya salut dua rius.

Kemarin aisya sempat ikut di festival Peunayong, dengan perahu naga dan tangkap bebek acara kesukaan nenek, terus juga Festival kopi, yang luar biasa, seru...seru...seru!. Kemarinnya lagi ada festival Folklore juga, nah di ujung tahun, sebelum tutup buku bagusnya digelar, festival budaya yang nuansa dan aura-nya aceh dan islami, tari seudati dari pelosok daerah daerah, pilih yang senior dan tari rapai geleng, dalael khairat, pesta rakyat tradisional, geulayang tunang, pokoknya akhir tahun ini harus berwarna Aceh yang luar biasa, ini untuk penutup dan pembuka tahun baru dengan kemasan dan kunjungan yang baru dan lebih keren. Begitu menurutku, setelah membaca banyak buku dan harian Aceh terkini. Keren nggak idenya?, kalo nggak keren ya sudah, namanya juga ide bayi, kan masih anak-anak. Tapi bagusan aku kan ada ide daripada orang lain ada yang nggak peduli sama sekali. Ya papa kan?. Ya aja papa, biar aisya ada teman nih. Kalo dipaksa begini, papa paling juga bilang, terserah aisya aja, bagaimana bagusnya, bukan orangnya yang diliat tapi idenya!. betul kan?. Betul..betul....betul....papa memang paling tau!.