Hari gini masih ada Dokar?
Ya Dokar, bukan gokart apalagi Dakar...itu lho kereta yang ditarik kuda dan ada kusirnya, seperti yang ada di lagu anak-anak. Waktu papa kecil itu kendaraan penting, sekarang jadi barang antik, seperti papa juga, hi hi hi.
Jadi kepingin coba, ikut pak kusir yang sedang bekerja, mengendalikan kuda supaya baik jalannya, tuk tik tak tik tuk!. Kata mama, sekali naik bayar Rp.10.000,- perak, terus dibawa keliling start di Taman sari dan finish di Mata Sari (aisya biasanya memang bilang begitu untuk Taman Sari, habis balita salah eja kan nggak apa-apa), pokoknya kayak turis lokal, sesekali melambai tangan ke orang-orang di pinggir jalan, hai..hai...(terus orang-orang pada tertawa, karena disangka ada orgil, padahal anak kecil cantik narsis kayak artis, hi hi hi). Begitu turun kita pasti diserbu orang, tapi bukan mau minta tanda tangan, mereka berebut karena mau naik juga!...?. Habis di Banda memang nggak ada lagi dokar, yang adapun didatangkan khusus dari Jogjakarta, katanya sih.!
Pa, bisa nggak kalo minggu besok aisya naik dokar?, boleh ya, kasihan kudanya udah kangen sama aisya, kemarin aja waktu kuda lagi lewat dekat aisya terus kudanya jerit-jerit hi he hi he. Padahal itu sih bukan karena kangen, tapi ketakutan dan histeris, lihat anak kecil cantik teriak-teriak kuda...kuda...kuda...sini aisya mau naik!...siniiiii!!!.(pokoknya kata cantik nggak boleh tinggal!). Lumayan juga, kota banda jadi lebih meriah sekarang berkat atraksi aneh-aneh itu. Mungkin sebentar lagi bajaj jakarte punye, dibawa dimari, ditaikin same budak-budak yang kagak perne lihat tu bajaj.....hi hi mirip ya kaya orang betawi ngomongnye...yeeee....Ye aje deeeh!.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar