Label of Mine

my note (49) my activity (29) my brother (18) my family (14) birthday (8) my papa (8) me and papa (6) at home (5) mamaku (5) ramadhan (5) fun time (4) my aunt wawa (4) my blog (4) my mom (4) my note-sick (4) Idul Fitri (3) beach (3) jalan-jalan (3) my accident (3) my lovely aceh (3) my photo album (3) sick and sick (3) ulang tahun (3) PKA8 (2) action (2) apiz birthday (2) blog mama (2) budaya (2) daycare (2) hari pertama sekolah (2) kelas melukis (2) my cake (2) my father (2) my note sleep (2) my note-bajaj (2) my story (2) nenekku (2) new year (2) rutinitas (2) sakit lagi (2) sekolah pertamaku (2) song (2) sunat abiel (2) taman rusa (2) television (2) vacation (2) TKku (1) abiel birthday (1) action staircase (1) adegan spontan (1) aisya birthday (1) aisya note (1) anak hilang (1) arab jawi (1) bahan buku (1) beli mobil (1) brother blog (1) disiplin waktu (1) fashion show (1) feed (1) festival seni (1) gala show (1) go to rusa park (1) grandpa and granma (1) hajah cilik (1) hillside (1) janji teman (1) karnaval (1) kitab (1) kunjungan bilateral (1) les calistung (1) listrik padam (1) listrik prabayar (1) main ke rumah teman (1) makan indoor (1) malaysia (1) mama birthday (1) manasik haji (1) may note (1) may slank word (1) menari (1) mie instan (1) my exhibition (1) my favorit sport (1) my first note (1) my friend (1) my grandmother (1) my note-disaster (1) my note-stand up (1) my picture (1) my song (1) my uncle (1) name (1) new artis (1) new house (1) our car (1) pameran (1) pesantren OD (1) puasa (1) shalat (1) shooping (1) silat (1) tahun baru hijriah (1) tahun baru 2012 (1) tahun baru islam (1) tradisi uroe raya (1) water boom (1)

Minggu, 09 September 2018

Li pan se-besar jempol

nek, boleh pinjam embernya yang paling besar untuk mandi?, aisya berusaha merayu nenek supaya mau menyerahkan dengan sukarela ember yang sedang dipake nyuci.  hari minggu memang biasa untuk beresin rumah, termasuk nyuci.

tapi agenda aisya kali ini justru ingin menikmati suasana alam belakang rumah, dengan jakuzi, maksudnya ember besar tadi. aisya berendam, sambil nyanyi tufuli, lagunya sabyan yang lagi bikin demam seantero indonesia.

lagi asyik aisya ber-tufuli, tiba-tiba melintas seekor lipan besar berwarna biru kehijauan, maksudnya hitam hampir sebear jempol dan tanpa sungkan langsung naik ke celana aisya, maka dengan segenap kekuatan aisya berteriak...astagfirullah tabarakallah..maaaaa lipan!.

om wanda yang ada di dekat aisya bukannya membantu malah kabur melarikan diri, berusaha untuk tak berurusan dengan si lipan tadi. sementara mama dengan sisa ketakutan, bukan kekuatan berusaha berteriak sambil memukuli aisya sebisanya. maksudnya lipan yang nempel di badan aisya. sementara aisya sendiri, berusaha untuk mengeluarkan suara baritonnya..................tooooolonggg!.

maka rumah tiba-tiba di landa gempa berskala kecil, apalagi waktu aisya loncat -loncat karena berusaha mengusir lipan dari badannya. setelah berjuang ala break dance, meliuk kesana-kemari maka si lipan jatuh dan dengan segera menjadi rebutan semua orang...bukan untuk bersalaman apalagi minta tanda tangan, tapi semua orang berusaha untuk menghentikan sisa umurnya, alias membu-nuhnya. ih serem ya.

maka terjadilah pembunuhan di hari minggu yang tenang itu. telah pergi seekor lipan meninggalkan keluarganya, mungkin ada anak istrinya. aisya lupa menanyakan alamat sewaktu aisya berusaha menaboknya dengan sandal sekuat tenaga tadi.  ya sudahlah.....

silat si pitung dari Lam Kareung!

semenjak silat dapat 14 emas di asian game, bang afiz jadi tergoda-goda untuk bersilat, diawali dengan bersilat lidah dengan mama, dilanjutkan dengan pertunjukkan silat sebenarnya.

pantesan kemarin bang afizh merengek-rengek minta di beliin rantai monyet. aisya nggak habis heran, kenapa tiba-tiba bang afiz care sama monyet ya?.

tapi teka-tekinya kemudian terjawab, ketika bang afiz minta ke nenek tali rafiii berwarna merah maron, terus itu tali disuwir-suwir seperti daging ayam yang biasa mama suwir waktu buat soto. terus suwiran tali itu diikat di rantai monyet. tra la la tri li li, maka jadilah sebuah senjata silat atau sejenis senjata ninja..bukan tinja lho.

maka dengan segenap kemampuan, bang afizh memanggil semua anggota keluarga untuk keluar ke halaman menyaksikan betapa hebatnya anak mama yang satu ini jika sudah bersilat dengan rante monyetnya. aisya kebagian VIP di ayunan pohon kuda-kuda.

unutk aransemen musiknya, aisya kebagian bunyiin rapai, bang abil kebagian serunee kalee, mama dan nenek kebagian penonton dan papa kebagian jadi monyetnya hi hi, maksudnya, monyetel apa saja boleh yang penting musiknya bisa mendratisir suasana. maka papa memilih lagu mandarin, padahal ini silat  lho pa..bukan kung fu!.

maka bang afiz beraksi disertai tepuk tangan membahana. dan sejak saat itu pula setiap ada kesempatan maka bang afiz akan memutar senjata ninjanya, tak peduli apa sedang di depan televisi, di dalam kamar tidur, dekat dapur, bahkan konon katanya, bang afiz juga beraksi di kamar mandi.. ruar biasa kan.

kenapa ikut silat? tanya mama sebelum pulang ke OD ... dengan enteng bang afiz cuma bilang, aku nggak mau kalah sama si pitung itu lho jagoan silat Betawi yang berjuang melawan kompeni. konon katanya ia kebal, sementara bang afiz baru kesentuh setrikaan aja sudah nangis berkepanjangan. terus gimana mau kalahin si pitung kalo begitu. ya kan.

Mama Got Winner!

hore mama diundang....diundang siapa, kemana dan dimana gerangan ma, tanya aisya diantara kesibukannya menyiapkan isian blog barunya.

ini coba lihat aisya cantik, kata panitia lomba menonton film PKA, mama disuruh datang nonton film bareng. itu artinya mama diundang bersama orang banyak untuk menonton film. aisya bingung, dimana seriusnya ya.....

kalo cuma itu aisya nggak diundang juga bisa datang, tinggal cari kursi kosong, tunggu filmnya diputar terus nonton....kenapa harus nunggu filmnya di putar? karena kalo belum diputar filmnya belum bisa ditonton karena masih berbentuk lembaran-lembaran putih kanvas alias layar tancap.

Bukan aisya sayang, mama diundang karena mama kemarin ikutan lomba resensi film, tau apa itu resensi sayang?  lombanya membuat ringkasan film, menuliskan yang baik dan jeleknya. jeleknya nggak boleh kebanyakan, nanti saingan sama papa...nanti papa jadi sadar kalo ternyata dirinya kurang sempurna (bahasa lainnya ya jelek tadi itu). terus mama disuruh buat masukan, seperti sayur bayam, sayur lodeh dan jenis masakan lainnya. mama  jaka sambung, nggak nyambung gimana bisa menang resensi. 

mama salah ya sayang. mama ulangi maksudnya memberi masukan itu memberi tahu bagian film mana yang menarik dan mana yang perlu diperbaiki, begitu sayang.

nah kemarin mama, dapat kiriman WA, katanya terima kasih atas kiriman resensinya ibu syantik, dan kami mohon ibu harus hadir di acara, karena acara kami tak akan berarti apa-apa tanpa kehadiran ibu

begitulan bunyi pesan WA-nya, makanya mama jadi tersandung..maksudnya tersanjung. maka nanti malam mama harus bela-belain datang walaupun badai menerjang. seumangat.

Maka tepat jam 10, sebenarnya acaranya jam 7.30, mama datang ditemani papa, setelah sebelumnya keliling-keliling pinggiran kota karena BL mati takut ketemu om polisi, terus diajak ngobrol soal kelengkapan surat  kendaraan. maka hasilnya pas jam 10 mama sampai dilokasi pesta budaya itu. lihat kiri-kanan banyak pohon cemara....maksudnya semua orang asyik nonton, maka mama dan papa ikutan nonton, tak terasa sudah berjudul-judul film ditonton tapi tak kunjung diumumin pemenangnya. maka dengan perasaan tak malu, mama mencolek cowok disamping mama....pa tolong tanyain kepanitia kapan diumumkan lombanya. maka dengan kemaluan yang besar, papa mencolek cewek disebelahnya ya udah papa tanyain...papa mama mendramatisir suasana ya.

halo ladies and jentelmen, pala kudis tempel semen, ada yang tau apa lombanya sudah diumumkan?. tanpa diduga seseorang berambut gondrong berdiri ditengah kegelapan, dengan senyum menawan bilang.. bapak , ibu sudah diumumkan kok pemenangnya dua jam lalu...what! mata papa hampir jatuh (kacamatanya maksudnya ;red).  dan penenangnya..maksudnya pemenangnya adalah Rini!

Mama bagai tersambar petir di malam gulita (karena acaranya malam), dik itu saya, perkenalkan saya Ibu Rini Wulandari, SE, Ak kata mama lengkap dengan titelnya. o ya? giliran panitia yang merasa disambar angin. kalo begitu selamat ya bu...tapi malam ini kami cuma bisa beri ini, kata panitia menyerahkan selembar kertas kumal yang ternyata sebuah piagam.

mama masih mikir, terus uangnya mana? ih nggak malu matre ya mama aisya. iya bu nanti uangnya ibu bisa ambil di KODIM, tetapi karena sudah malam nanti ibu malah disuruh temanin bantu jaga gardu monyet, jadi biarlah besok aja temui kami di kantor cabang kami terdekat. Kami punya ratusan cabang bu, kurang lebih untuk setiap pohonnya ada sepuluhlah. eh..om gimbal, ngomongin apa sih, reboisasi apa kantor?.

dimana itu tanya mama bersemangat 45. ibu tahu halte setui? iya terus dimananya tuh kantor cabangnya?. ya disitulah bu di halte itu kami tinggal....tinggal beberapa langkah barulah ibu temukan kantor besar bertulisan. Aceh Documentary. oooooo kata mama panjang. alhamdulillah uangnya ada....


Bule lost orientasi vs papa bule gagal

pada jaman dahulu ada sebuah acara, namanya Pekan Kebudayaan Aceh dan sekarang 15 tahun kemudian, acaranya masih sama Pekan Kebudayaan Aceh juga. bedanya kalo jaman dulu namanya PKA-1, sekarang sudah PKA-8. ya iyalah  masa PKA ke satu terus-terusan.

Nah inilah acara yang aisya tunggu-tunggu, karena pasti ada acara pameran rumah adat yang dilengkapi dengan berbagai ornamen penjual makanan kecil, penjual mainan dan penjual asesoris seperti bros dan lainya.  hi hi maksudnya ada pameran rumah adat di taman ratu syafiatudin  didalamnya ya memamerkan kebudayaan masing-masing daerah.

ada aceh selatan yang ada telapak kaki raksasa, kata mama itulah kenapa di namai Tapaktuan ibukota Aceh selatannya, karena legenda terkenal itu.

terus di rumah adat Gayo, aceh tengah ada gajah putih, gajah legenda yang putih dan mulus kayak aisya...hi hi mau-maunya aisya disamain sama gajah ya. tapi nggak apa-apa kan gajah ini Bukan Gajah Biasa alias BGB, sedangkan aisya sebenarnya BBB alias Bukan Bintang Biasa, nggak jauhjauh amat kan julukannya, tapi jangan salah sebut nanti malah dikira BAB (jangan disebutin artinya ..malu).

nah, acara budaya inilah yang aisya paling tunggu-tunggu karena, membuat Aceh yang aisya cintai jadi bisa dikenal oleh banyak orang.

kemarin misalnya ada turis, ia sedang jalan-jalan di depan Baiturrahman, terus jumpa  papa aisya dan tanya. saya mau ke Aceh, dimana itu ya... papa yang sedang minum minuman kaleng pake sedutan dua buah langsung menyemburkan minumannya karena kesedak..bukan kaget  hi hi. masa lagi di Aceh tanya dimana Acehnya.

he ...mr, kata papa (dengan bahasa indonesia tapi logat Inggris), kalo mau ke Aceh nggak usah cari kemana-mana karen anda sedang berada di jantungnya. anda bisa lihat kami sedang mengadakan pesta budaya, dan anda bisa lihat ada baliho besar dengan tulisan Peumulia Jamee, Selamat datang di Pekan Kebudayaan Aceh ke-8.

Maka si bule dengan rasa terharu karena sudah ketemu tujuan yang dicarinya, berusaha memeluk, papa..tapi papa berusaha berlari sekuat tenaga menghindarinya karena yang mau meluk bule cowoknya, lain halnya kalo cewek bulenya kali ya.....hi hi. papa berusaha meronta-ronta berusaha melepaskan diri, padahal nggak ada yang memeluknya. begitu tersadar, dengan perasaan malu, papa bilang ke si bule, kalo begicu kitca langcung ke Pi Ke Ai aja yook (logatnya kaya bule baru belazar bahasa indonesia)..

Sabtu, 08 September 2018

friday or sunday the 13th

hari ini hari bang afiz, padahal hari ini bukan hari libur buat aisya yang cuma manusia biasa, maksudnya bang afiz kan di OD bukan nama penyakit seperti disorder atau apalah jenisnya itu. OD ini Oemar Diyan, nama pesantren beken bang afiz.

bedanya dengan aisya bang afiz libur di hari jum'at, sementara di hari minggu , hari libur yang cerah bang afiz justru sedang ikut senam pagi di waktu aisya bobo syantik. begitulah bedanya, awalnya bang afiz butuh masa penyesuaian alias masa transisi yang cukup panjaaaang dan laaaaama.

beberapa kali bang afiz gagal fokus, begitu bangun pagi lihat jam sudah menunjukkan waktu senam dan baris berbaris, maka dengnan jurus wiro sableng, 212, bang afiz meloncat ke atas kuda, maksudnya melompat dari tempat tidur lantai atas langsung terjun ke bawah..ya iya lah masak terjun ke atas. menyambar handuk dan berlari ke sumur terdekat unutk mandi bukan berenang, tapi kok suasana sunyi senyap dan rekanan sekamar pada bobo nyenyak, yah ternyata hari ini jum'at hari libur.

dilain waktu, bang afiz melihat kalender dan melihat jam, ow hari minggu, waktunya males-malesan. tapi tak lama kemudian, bunyi dentang bel bertalu-talu dari kamar kepala asrama dan antara sadar dan tidak bang afiz baru tau kalo hari minggu bukan hari libur.

maka secepat kilat, kali ini dengan jurus the matrix, bang afis menarik celana baju dan secepat kilat memakainya sambil berlari ke lapangan yang ternyata sudah dipenuhi dengan murid-murid lain dari seluruh penjuru mata angin. (adegannya persis seperti Mr. Bean sewaktu ke kantor dan memakai semua seragamnya sambil nyetir, tapi bang afiz bedanya cuma sambil lari marathon tapi versi slow motion, begitulah!)

maka dimulailah ritual jurus-jurus delapan mata angin, disertai lagu senam pagi yang tak asing (lagunya lagu senam jasmani, biasa bukan versi dangdut apalgi jenis koplo apalagi Qasidahan, mentang-mentang di pesantren..).


Noddle, doodle and pis!

ini aneh bin ajaib. coba sodara-sodara sekalian bayangkan apa coba hubungan antara mie instan dan peace...maksudnya pis.

dahulu kala, kalo bang afiz ganteng makan mie alias noodle yang dibungkus, kalo yang nggak dibungkus namanya bukan nodle, tapi nude-l alias toples alias telanjang. contohnya seperti indo-mie, super-mie, bahkan sampai santri-mie pun , malam-malam bang afiz akan mengalami gejala halusinasi.

seperti berada di sebuah toilet dengan air jernih yang mengucur deras, dan begitu dimulai ritual buang air kecil, tak terasa suasana menjadi dingin mencekam, diliputi genangan air dimana-mana, dan begitu bang afiz tersadar..maksudnya terbangun, ia sudah berada disebuah tempat tidur, lengkap dengan genangan air berbau aneh...dan itu artinya unutk kesekian kalinya bang afiz mengalami kebocoran alias pis-pipis tak ie (kata orang madura).

begitulah, setiap kali mengkonsumsi mie instant selalu saja bang afiz ganteng kebocoran. aisya jadi mikir, apakah segitu dasyatnya efek mie bagi kesehatan. apakah itu artinya benar yang selalu dibilang mama kalo mie instant itu ada apa-apanya. maksudnya bukan ada affair atau hubungan khusus dengan bang afiz, tapi karena ternyata berdasarkan penelitian yang aisya lakukan dengan dibantu berbagai ahli dari berbagi negara ditemukan bahwa mie instan mengandung bahan penyedap dan pengawet.

sayang penyedapnya itu bukan membuat pis bang afizh jadi sedap tapi jadi pesing alias bau, sedang pengawetnya justru membuat bang afiz selalu awet dengan pipisnya setiap kali makan makanan jenis instant itu.

jadi benar kata mama syantik, makan mie boleh tapi harus ada aturannya, nggak boleh sering, apalagi keseringan, karena efek paling berbahaya ternyata justru akan menimpa papa...lho kok bisa.

karena kalo keseringan makan mie, maka papa harus belanja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional per kapita di rumah, dan itu artinya papa akan mengalami defisit ekonomi, karena inflasi atas mie instant meningkat, itu dari tinjauan sektor ekonomi dan dari sisi kesehatan papa bisa terjangkit penyakit kanker alias kantong kering. ih ih ih kasian kan papa aisya.

atas pertimbangan kemanusiaan dan rasa kasian yang mendalam sama papa, maka di rumah tak disediakan mie instan, jika sewaktu-waktu diperlukan paling tinggal bilang pa..kayaknya enak ya malem-malem begini disuguhin mie instant apalagi kalo papa yang buatin, dijamin enak karena gratisan! hi.....

jadi gimana pa, apa malam ini kita masak mie? kebetulan bang afiz lagi nggak ada...ayolah pa..please!


Angry bird, Marah Besar ;)>

janji tinggal janji tapi nggak papa tepati. sejak pulang sekolah aisya sudah bilang hari ini ada kunjungan bilateral ke rumah teman. teman itu dari malaysia makanya aisya namai kunjungan bilateral. biar keren aja sih seperti kunjungan presiden ke negara lainnya.

baju udah disiapin, pampers... maksudnya pakaian dalam dan teman sejenisnya juga sudah disusun didalam koper, terus ada aneka snack, siapa tau malem-malem kelaparan, nggak ada warung buka jadi masih bisa ngemil. (ini salah satu usaha aisya paling minimal untuk mempertahanan berat badan ideal). uang juga lengkap di dalam dompet, mulai dari satuan, puluhan, ratusan, hingga ribuan persis seperti pr matematika aisya kemarin.

pa, jangan lupa begitu antar mama ke sekolah, langsung pulang dan antar aisya ke malaysia ya.. begitu terakhir aisya ingat waktu memberi instruksi penting ke papa....tapi ternyata papa tak kunjung datang. hujan badai turun dengan lebatnya, sore temaram menjelang maghrib juga sudah, tapi tetap saja papa dan mama belum datang juga.

aisya udah hubungi ke hp, dan ini udah yang ke 1.213 kalau nggak salah tapi malah di rijek persis kayak judul lagu dangdut.

Lama kemudian, tepatnya menjelang maghrib, papa baru pulang dengan membonceng mama syantik di belakangnya. maka pecahlah tangis aisya, bukan karena ketemu papa mama, tapi karena aisya sudah ketelatan unutk kunjungan bilateral itu.

kan aisya jadi nggak enak dengan pihak malaysia sana, nanti di bilang pihak indonesia..eh aceh nggak tepat janji. padahal sudah dari siang tadi rencana kunjungan itu disepakati dalam MoU yang dihadiri teman-teman di sekolah. apa kata dunia kalau begini.

maka aisya dengan segenap kekuatan, berusaha marah besar, mengamuk, mengacak-acak isi rumah bukan mencari barang tapi mau menunjukkan ke papa mama kalau aisya sedang kesal berat. aisya nggak mau kalah sama angry bird-si burung merah yang suka main ketapel kalau sedang marah. cuma bedanya aisya nggak ketapel, tapi main kelereng, maksudnya bermain dengan kata-kata diplomatis. malu kan kalau marahnya marah biasa, sedangkan persoalan yang aisya selesaikan adalah persoalan bilateral antar dua negara.

akhirnya setelah kemelut panjang, aisya putuskan untuk mengirim pesan ke atase maksudnya ke teman aisya kalau aisya belum bisa main ke rumahnya, mungkin lain kali karena ada hal lain yang lebih mendesak, apalagi waktu mama menangis dengan manja dan bilang ke aisya...mama kecewa bukannya pulang di rindu anak tersayangnya, anaknya malah memilih untuk pergi kunjungan bilateral ke negara lain. kalo begitu, mama balik aja kesekolah, tidur disana...biar aja RPP mama jadi siap, ih...

ya udah ma, kunjungan antar negara bisa ditunda, tapi mama jangan pergi kesekolah lagi ya, bukan apa-apa ini kan udah malam, mana ada guru ke sekolah malam-malam......aisya sayang mama deh!