hujan lagi, angin lagi, kita harus waspada.
Cuaca berganti nggak kenal waktu, sebentar hujan, sebentar angin, kemudian panas, lalu sesekali badai angin. masih lumayan acha, ganti baju jelas dua kali pagi abis mandi pagi, sore juga habis mandi sore.
Kata papa, ini ulah perubahan iklim yang makin nggak menentu, papa bilang begitu, karena di kantornya lagi kampanye isu Climate change. Kalo dokter ceritanya lain lagi, karena perubahan cuaca juga bisa membawa perubahan mendadak ke tubuh kita, badan jadi mudah sakit, kayak demam dan flu. Kalau mama bisa jadi ceritanya lain lagi, perubahan iklim juga membawa perubahan yang tidak menentu, misalnya upacara senin tiba-tiba batal, senam pagi tiba-tiba ditunda, atau anak-anak di kelas tiba-tiba jumlahnya berkurang dari hari biasa karena sebagian siswa nggak masuk sekolah karena kehujanan, atau sengaja main hujan-hujanan, supaya di bolehkan nggak masuk kelas karena bajunya kebasahan, padahal memang disengaja. Kalo kata mama sih itu salah satu tanda masa kecil kurang bahagia, main hujan aja nggak pernah dibolehkan, lho kok acha jadi ngomong nggak jelas arahnya.
Yah begitulah, hujan!. kata orang bijak hujan itu berkah, bayangkan aja bagi mereka yang hari ini dilanda kemarau, hujan pasti ditunggu-tunggu. Papa termasuk orang yang paling suka dengan hujan, kata papa, suasana hujan terasa romantis (bukan rokok, makan, gratis), apalagi ada mama huuuuuu. Hari hujan, dirumah, pas hari libur, ada makanan kecil dan buku baru yang seru adalah favorit papa.
Aduh, hujan turun tambah lebat nih, kayaknya enakan tidur nih. tidur lagi ah!.
Jumat, 30 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar