semenjak silat dapat 14 emas di asian game, bang afiz jadi tergoda-goda untuk bersilat, diawali dengan bersilat lidah dengan mama, dilanjutkan dengan pertunjukkan silat sebenarnya.
pantesan kemarin bang afizh merengek-rengek minta di beliin rantai monyet. aisya nggak habis heran, kenapa tiba-tiba bang afiz care sama monyet ya?.
tapi teka-tekinya kemudian terjawab, ketika bang afiz minta ke nenek tali rafiii berwarna merah maron, terus itu tali disuwir-suwir seperti daging ayam yang biasa mama suwir waktu buat soto. terus suwiran tali itu diikat di rantai monyet. tra la la tri li li, maka jadilah sebuah senjata silat atau sejenis senjata ninja..bukan tinja lho.
maka dengan segenap kemampuan, bang afizh memanggil semua anggota keluarga untuk keluar ke halaman menyaksikan betapa hebatnya anak mama yang satu ini jika sudah bersilat dengan rante monyetnya. aisya kebagian VIP di ayunan pohon kuda-kuda.
unutk aransemen musiknya, aisya kebagian bunyiin rapai, bang abil kebagian serunee kalee, mama dan nenek kebagian penonton dan papa kebagian jadi monyetnya hi hi, maksudnya, monyetel apa saja boleh yang penting musiknya bisa mendratisir suasana. maka papa memilih lagu mandarin, padahal ini silat lho pa..bukan kung fu!.
maka bang afiz beraksi disertai tepuk tangan membahana. dan sejak saat itu pula setiap ada kesempatan maka bang afiz akan memutar senjata ninjanya, tak peduli apa sedang di depan televisi, di dalam kamar tidur, dekat dapur, bahkan konon katanya, bang afiz juga beraksi di kamar mandi.. ruar biasa kan.
kenapa ikut silat? tanya mama sebelum pulang ke OD ... dengan enteng bang afiz cuma bilang, aku nggak mau kalah sama si pitung itu lho jagoan silat Betawi yang berjuang melawan kompeni. konon katanya ia kebal, sementara bang afiz baru kesentuh setrikaan aja sudah nangis berkepanjangan. terus gimana mau kalahin si pitung kalo begitu. ya kan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar